Minggu, 13 Januari 2013


Metode Mesh
A. TEORI DASAR
Analisa Mesh digunakan untuk menganalisa rangkaian listrik yang tidak bisa dilakukan dengan analisa seri-paralel. Mesh dalam bahasa Indonesia berarti lubang, atau sesuatu yang melingkar. Analisis ini memanfaatkan Kirchoff’s Voltage Law yang berbunyi “Jumlah tegangan pada suatu rangkaian tertutup adalah nol” Untuk menggunakan analisa Mesh, tulis persamaan KVL untuk setiap putaran tertutup.

Persamaan Mesh :
-Tegangan sumber + tahanan 1 (putaran arus yang mempengaruhi) + tahanan 2 (putaran arus yang mempengaruhi).
Pada percobaan nanti, akan digunakan sumber tegangan 26 Volt, Tahanan 1 sebesar 3 K Ohm, Tahanan 2 sebesar 1 K Ohm dan Tahanan 3 sebesar 2,2 K Ohm = nol.
Jika dimasukkan ke dalam rumus, maka :
Putaran 1 : -26 + 3000 (I1) + 1000 (I1-I2) = 0
Putaran 2 : 1000 (I2-I1) + 2200 (I2) + 12 = 0

Untuk mengukur:
I1’ = I1
I2’ = I1-I2
I3’ = I3
Delta I1 = I1 – I1’
Delta I2 = I2 – I2’
Delta I3 = I3 – I3’
Err1 = (Delta I1/I1)*100%
Err2 = (Delta I2/I2)*100%
Err3 = (Delta I3/I3)*100%
V1’ = I1’*R1
V2’ = I2’*R2
V3’ = I3’*R3
Delta V1 = V1 – V1’
Delta V2 = V2 – V2’
Delta V3 = V3 – V3’
Err1 = (Delta V1/V1)*100%
Err2 = (Delta V2/V2)*100%
Err3 = (Delta V3/V3)*100%

B. ALAT DAN BAHAN

1.) Power Supply (2 buah)
2.) Papan Rangakaian
3.) Kabel Jumper
4.) Resistor (3 buah)
5.) Multitester (3 buah)

C. LANGKAH PERCOBAAN
1) Gambarlah rangkaian analisa mesh dan putarannya searah jarum jam, kemudian tandai polaritas dari tiap komponen dimulai dari putaran yang terdapat pada sumber tegangan.
2) Tulislah persamaan mesh, karena berputar searah jarum jam dan putaran masuk ke polaritas negatif sumber tegangan, maka angka pertama adalah negatif.
3) Setelah semua persamaan disederhanakan, hitunglah setiap matrik dengan menggunakan rumus determinan.
4) Lakukan prosedur percobaan pada rangkaian.
5) Aturlah sumber tegangan pada power supply, satu sebesar 26 volt sedangkan pada yang kedua sebesar 12 volt.
6) Tentukan tegangan sumber yang dipilih, saat ini gunakan sumber tegangan 26 Volt.
7) Buatlah rangkaian sederhana pada papan rangkaian menggunakan resistor 3 K Ohm, 1 K Ohm dan 2,2 K Ohm.
8) Susun resistor seri-paralel, kemudian pasanglah multimeter pada setiap jalur resistor, dua buah multimeter digunakan pada posisi tetap, sedangkan pada jalur rangkaian ketiga gunakan kabel jumper untuk mengalirkan arus.
9) Gunakan multimeter ketiga untuk mengukur tegangan bergantian pada setiap resistor.
10) Ukurlah arus yang mengalir pada rangkaian tersebut. Tukar kembali kabel jumper tadi dengan multimeter untuk mengukur arus pada jalur rangkian ketiga.
11) Catat hasil percobaan.

D. PEMBAHASAN
- Hasil Percobaan :
Tegangan yang terukur :
Arus yang terukur :
Pada metode mesh, akan didapatkan perhitungan :
I1 = , I2 = , I3 =
I1’= , I2’ = , I3’ =
Delta I1 = , Delta I2 = , Delta I3 =
Err1 = , Err2 = , Err3 =

V1 = , V2 = , V3 =
V1’= , V2’ = , V3’ =
Delta V1 = , Delta V2 = , Delta V3 =
Err1 = , Err2 = , Err3 =

- Yang perlu diperhatikan :
Pada saat mengukur arus, hendaklah atur terlebih dahulu sumber tegangan kemudian pasang pada rangkaian dan matikan power supply, pasang multimeter untuk arus, barulah power supply dihidupkan kembali.
Nilai negatif pada perhitungan itu menggambarkan arah dari nilai arus atau tegangan yang dihasilkan.
Di dalam perhitungan arus, digunakan hanya dua buah multimeter dikarenakan terbatasnya penggunaan alat, namun ini tidak berpengaruh pada hasil.
Untuk mengukur tegangan, bisa langsung dilakukan tanpa harus mematikan power suplly terlebih dahulu.

KIRCHOFF

KIRCHOFF CURRENT LAW

KCL :

Alat dan Bahan
- Power Supply
- Kabel Jumper
- Papan Rangkaian
- Resistor 3 buah
- Multitester 2 buah

Langkah :
- Rangkai Resistor dan kabel jumper pada rangkaian
- Susun resistor secara Seri Paralel (3 buah)
- Resistor yang digunakan : R1 = 4 K Ohm, R2 = 3 K Ohm, R3 = 1 K Ohm
- Pasang daya dari DC Power denan kabel (Merah untuk positif, biru untuk negatif)
- Pasang Multitester : 1 untuk sumber tegangan, 1 lagi untuk mengukur yang lain
- Untuk mengukur tegangan (V) : Pasang Multitester secara paralel dengan hambatan.
- Untuk mengukur arus (I) : Lepas kabel jumper lalu pasang multimeter secara seri.
- Catat hasil pengukuran

Yang perlu diperhatikan :
- Untuk mengukur arus, matikan terlebih dahulu sumber tegangan, agar tidak terjadi arus pendek.
- Jika ingin mengukur arus pada kabel, kabel harus dipotong dahulu

Pembahasan :
- Ada beberapa resistor yang sudah mulai tidak berfungsi dengan normal
- Papan sudah mulai rusak
- Bisa jadi ada kesalahan perakitan
- Perhitungan ini berdasarkan besar tahanan

Sistem Matrik


Berikut adalah tangga Sistem Matrik dalam Fisika :

Tangga Sistem Matrik


Sebagai contoh :
Jika pada sebuah kapasitas penyimpanan flashdisk dinyatakan dalam satuan Byte (B).
Untuk Flashdisk 2 GB berapa MB kah kapasitas penyimpanannya?

Jawab :
1 Byte = 100 Byte
1 Mega = 106 Byte
1 Giga = 109 Byte

Lihat selisih antara Giga dan Mega. Karena ingin mengubah dari GB ke MB. berarti yang besar dibagi dengan yang kecil 10 9 / 10 6 = 10 9-6 = 103

103 = 1.000

Alhasil, 1 GB = 1.000 MB
Jadi, 2 GB = 2.000 MB
Jika diubah ke Byte, 2 GB = 2.000.000.000 Byte
Jika ingin diubah menjadi KB (KiloByte), 2 GB = 2.000.000 KB

Diatas Exa- ada yang lebih tinggi lagi yakni Yotta, yakni sebesar 1021. Jika dibuat dalam bentuk Giga.
Maka 1 Yotta = 1 Trilyun Giga. WOW...!!!
Nah, saat ini sudah ada harddisk sebesar 15 PetaByte alias 15.000.000 GB.

IBM sedang mengembangkan Harddisk ukuran 120 Petabyte, sedangkan NSA juga berencana untuk membangun harddisk sebesar 1 YottaBytes di ruangan seluas 92.903 m2, dan ini rencana akan terealisasikan pada 2015.


Sumber : http://multimediary.blogspot.com The Writer : Mashum Abdul Jabbar http://multimediary.blogspot.com/search/label/Fisika%20Praktek#ixzz2HuiZaEqJ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar